
Setelah menetapkan lima pasangan calon yang berhak mengikuti tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota, KPU Kota Bogor melakukan pengundian nomor urut ke lima pasangan calon di Hotel Brajamustika pada Selasa (23/7).
"Sesuai tahapan, Selasa (23/7) kami mengundi nomor urut kelima pasangan calon," kata Ketua kelompok kerja (Pokja) Pilwalkot, Siti Natawati. Menurut Siti, acara pengundian nomor urut pasangan calon dilaksanakan sederhana, tetapi tidak akan mengurangi makna acara. “Acara akan diisi oleh kegiatan tausiah oleh Ustazd Hariri dan dilanjutkan buka puasa bersama," imbuhnya.
Lebih lanjut Siti menyampaikan sebelum dilakukan pengundian nomor urut, KPU Kota Bogor akan melakukan penandatanganan MoU dengan Polresta Bogor dan Kajari Bogor. MoU ini, kata Siti, adalah bagian dari membangaun kesamaan pandangan untuk bersama-sama mensukseskan Pilwalkot.
Sementara itu, semua pasangan calon tidak mempersoalkan nomor urut yang didapatnya pada saat pengundian. Bima Arya misalnya yang menyebutkan semua nomor urut itu cantik dan baik.. "Nomor itu hanyalah alat bantu untuk sosialisasi. Berapa pun nomornya, kami akan tetap berjalan dan berjuang," ungkap ketua Paguyuban Bogor ini.
Hal senada juga diungkapkan oleh calon walikota Bogor dari Golkar dan PDIP, Dody Rosadi. Ia juga tak mempermasalahkan nomor urut. Baginya tak ada nomor yang sakral, karena nomor berapa saja semuanya baik."Itu hanya sebuah pemisah, yang intinya adalah bisa berjuang semaksimal mungkin dan memenangkan pertarungan," tambahnya.
Begitu pula dengan yang diungkapkan oleh calon walikota yang diusung PKS, PPP dan Hanura, Achmad Ru'yat. Menurut Ru'yat, semua nomor sama saja dan punya pesan yang sama. "Yang pasti, nomor bukan menjadi penentu kemenangan," jelasnya.
Terpisah, calon walikota Bogor dari jalur independen, Gartono mengatakan semua nomor bagus dan berapa pun yang didapat saat pengundian akan diterima dengan senang hati. Calon walikota dari jalur independen yang lain, Syaiful Anwar menambahkan, semua nomor itu baik. “Yang penting bagaimana membuat masyarakat percaya dan memilih pasangan yang sesuai keinginannya,” ujar Syaiful. MC KPU