Komisi Pemilihan Umum
Kota Bogor
Kamis, 14 Mei 2025
Pilwalkot Banjar Harus Jauh dari Politik Kotor
Administrator   18 Agustus 2013  
Pilwalkot Banjar Harus Jauh dari Politik Kotor

Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota (Pilwalkot) Banjar 2013 yang pemungutan suaranya akan dilaksanakan Rabu 28 Agustus mendatang harus jauh dari politik praktis kotor seperti intimidasi, black campaign, politik uang (money politics) dan tindakan tidak terpuji lainnya. Karena praktik politik semacam itu hanya akan membodohi rakyat dan mencederai perhelatan demokrasi Pilwalkot Banjar.

Harapan tersebut dikemukakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar, Nur Rifa’i, di hadapan seribu lebih warga dan tamu undangan pada “Launching Tahapan, Program dan Jadual Pilwalkot Banjar 2013” yang digelar di Stadion Bhakti Jl. Mayjen Kartasasmita Kota Banjar, Sabtu (2/3).

Dalam acara yang dihadiri Walikota Banjar Herman Sutrisno dan wakilnya, Akhmad Dimyati, Ketua DPRD Kota Banjar Dadang R. Kalyubi, para komisioner lain KPU setempat, seluruh pejabat FKPD (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) , para ulama, tokoh masyarakat dari Forum Peningkatan Status Kota Banjar, Nur Rifa’i meminta tokoh yang akan masuk bursa pencalonan Pilwalkot agar nanti berkompetisi secara sehat.

“Kembangkan kompetisi dengan cara mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan politik yang santun, dilandasi moralitas dan nilai-nilai keagamaan yang tinggi, sehingga rakyat Banjar tumbuh menjadi pemilih yang bertanggungjawab terhadap pilihannya. Pada muaranya nanti, maka akan tercipta kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Banjar yang berkualitas,” harapnya.

Lebih jauh ia mengungkapkan pentingnya pemilu sebagai wujud nyata dari demokrasi, yang tujuan utamanya tiada lain untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Karenanya, siapapun nanti yang mempunyai kemauan untuk maju berkompetisi dalam Pilwalkot, hendaknya dari sekarang ditanamkan kepentingan masyarakat Banjar diatas kepentingan dan ambisi pribadi.

“Para calon harus lebih berpihak menyelesaikan keluhan masyarakat daripada terlena dengan kesenangan sendiri. Kita semua mengharapkan Kota Banjar yang sudah sangat baik ini, kedepan akan jauh lebih baik lagi dibawah kepemimpinan putra terbaik yang akan terpilih nanti,” ucap Nur Rifa’i seraya menjelaskan, Pilwalkot dimulai setelah pihaknya baru saja menyelesaikan tugas menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub) 2013.

“Setelah terselenggaranya Pilgub, pemilu di kota ini belum selesai. Karena mulai hari ini hingga beberapa bulan kedepan kita akan diselenggarakan Pilwalkot Banjar. Kemudian disusul pesta demokrasi nasional Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2013. Hari ini kita berkumpul di sini untuk mencoba bersama-sama meluruskan niat kita memulai tahapan untuk menyelenggarakan Pilwalkot Banjar yang lebih berkualitas, lebih terbuka dan lebih terintegritas,” tuturnya.

Lebih jauh dikatakannya, KPU Kota Banjar berkeyakinan bahwa setiap pekerjaan jika dimulai dengan kebaikan, hasilnyapun adalah kebaikan. Maka pada acara itu Nur Rifa’i mengajak seluruh masyarakat untuk mempertahankan situasi-kondisi Kota Banjar yang berkualitas seperti sekarang. Sementara Pilwalkot yang dimulainya merupakan amanat Undang-Undang 32/2004 dan perubahannya yaitu Undang Undang 12/2008 tentang pemerintahan daerah.

“Dengan demikian, KPU Kota Banjar harus segera menyiapkan rangkaian prosesi pergantian kepemimpinan. Dan, hari ini adalah awal dari rangkaian prosesi itu yang telah disusun oleh KPU sejak 2 tahun yang lalu. Perjalanan panjang telah kami lalui dalam memproses pengajuan anggaran kepada pemerintah kota dengan memanfaatkan hak inisiatif dewan. Jalan yang kami tempuh sampai pula pada klarifikasi dan verifikasi sebelum disetujuinya Anggaran Dana Hibah Pilwalkot Banjar 2013,” kata Nur Rifa’i. (MC/KPUJBR)

Infografis
Tautan
Terbaru dari Twitter
Hari ini : 139
Bulan ini : 4422
Tahun ini : 11692
Anda pengunjung ya ke - : 59809
Hubungi Kami Melalui Whatsapp
Hubungi Kami
Melaui Whatsapp