Komisi Pemilihan Umum
Kota Bogor
Kamis, 14 Mei 2025
Pentingnya Keteladanan Peserta Pemilu
Administrator   18 Agustus 2013  
Pentingnya Keteladanan Peserta Pemilu

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ku ningan, pada hari Rabu (5/6) yang lalu menggelar Seminar Sehari dengan tajuk Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pemilukada 2013 dan Pemilu 2014. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua dan Anggota PPK Bidang Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih dari 32 kecamatan. Selain itu, hadir dalam kesempatan tersebut; perwakilan dari 12 parpol Peserta Pemilu 2014, para Ketua OSIS dari SMA/MA/SMK se-Kabupaten Kuningan, tokoh agama, tokoh masyarakat dan insan media baik media cetak, elektronik, maupun online. Acara tersebut dilaksanakan di Ball Room Hotel Tirta Sanita, Sangkanhurip Ciliimus.

Dalam sambutannya, Ketua KPU Kuningan Endun Abdul Haq, M.Pd. mengungkapkan “acara seminar ini, merupakan puncak dari rangkaian kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk diketahui bersama, KPU Kuningan melalui Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih telah menggelar acara sosialisasi dalam bentuk Focus Group Discussion dengan Panitia Pemilihan Kecamatan di 32 kecamatan. FGD serupa juga dilakukan semala dua hari dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh perempuan dari 32 kecamatan di Kabupaten Kuningan”. Selanjutnya, Endun juga menyatakan “partisipasi masyarakat dalam Pemilu dan Pemilukada kita pahami bersama, cenderung menurun. Oleh karena itu, tepat kiranya rangkaian kegiatan FGD dan Seminar hari ini dilakukan dengan berbagai pemangku kepentingan, tidak lain agar partisipasi masyarakat menjadi perhatian bersama”.

Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut, yaitu Heni Susilawati, M.M. selaku Komisioner KPU Kuningan yang membidangi Sosdiklih. Dalam pemaparannya Heni menunjukkan tren parmas di Kabupaten Kuningan. Pilgub 2008 parmas 65.55, kemudian Pilbup 2008 meningkat menjadi 67,68%, angka tersebut tutun di Pilpres 2009 menjadi 67,54% dan pada Pilgub 2008 kembali turun menjadi 64,51%. Dalam pemaparannya, Heni juga mengungkapkan problem parmas bisa dibagi dalam beberapa kategori. Pertama, problem pemilih : pemilih perantauan, kejenuhan pemilih terhadap Pemilu dan pemilih yang apatis. Persoalan lainnya, yaitu yang terkait dengan partai politik/peserta pemilu. Pada umumnya peserta pemilu kurang dikenal masyarakat dan peserta pemilu dipandang mengecewakan masyarakat setelah terpilih. Problem ketiga, yaitu media massa. Pemberitaan di media massa berdampak pada pencerdasan pemilih juga turut membentuk perspektif pemilih terhadap pemilu dan peserta pemilu. Diakhir pemaparannya, Heni mengungkapkan para tokoh masyarakat berharap agar peserta pemilu memberi keteladanan perilaku, baik sebelum maupun setelah terpilih.

Pemateri berikutnya, DR. Uhar Suharsaputra; menjelaskan tidak memungkiri partisipasi masyarakt dalam Pemilu cenderung menurun. Uhar menekankan, internalisasi pendidikan pemilih. Menurut DR Uhar, ada dua pendekatan teoritik dalam menjelaskan perilaku non-voting yaitu aspek karakteristik sosial dan psikologi pemilih serta karakteristik institusional sistem pemilu.

Pemateri terakhir, Titi Anggraeni Direktur Eksekutif Perludem, menggambarkan partisipasi pemilih di tingkat nasional. Secara konsisten, rata-rata penurunan dari 3 periode Pemilu mencapai 10%.

Infografis
Tautan
Terbaru dari Twitter
Hari ini : 125
Bulan ini : 4408
Tahun ini : 11678
Anda pengunjung ya ke - : 59795
Hubungi Kami Melalui Whatsapp
Hubungi Kami
Melaui Whatsapp