Komisi Pemilihan Umum
Kota Bogor
Kamis, 14 Mei 2025
Ketua KPU RI Cek Kesiapan Warga Baduy Ikut Pemilu dan Pemilukada
Administrator   18 Agustus 2013  
Ketua KPU RI Cek Kesiapan Warga Baduy Ikut Pemilu dan Pemilukada

Lebak, kpu.go.id- Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Husni Kamil Manik mengunjungi warga Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis lalu (15/8). Husni ingin memastikan kesiapan masyarakat Baduy dalam menghadapi Pemilukada Kabupaten Lebak yang akan digelar 31 Agustus 2013 dan Pemilu Anggota DPR dan DPRD yang akan digelar 9 April 2014.

Husni yang baru selesai menjadi narasumber dalam raker KPU Kabupaten Lebak dengan PPK se Kabupaten Lebak di Rangkasbitung, Kamis lalu (15/8), pukul 15.00 WIB langsung meluncur menuju Desa Kanekes yang berjarak sekitar 46 kilometer dari Rangkasbitung. Husni sampai di gerbang Desa Kanekes sekitar pukul 17.00  WIB dan langsung disambut hujan gerimis.

Bersama rombongan dari KPU Lebak dan PPS Kanekes Husni menuju kantor PPS Kanekes dan rumah kepala desa Kanekes Djaro Dainah. Diskusi pun digelar di beranda rumah kepala desa dengan warga, PPS Kanekes dan PPK  Leuwidamar ditemani air putih dan penganan yang terbuat dari gula aren.

Ketua KPU RI Husni Kamil Manik menanyakan banyak hal kepada kepala desa dan PPS Kanekes mulai dari kegiatan sosialisasi pemilu dan pemilukada, pemutakhiran data pemilih, kegiatan kampanye, distribusi logistik dan partisipasi masyarakat Baduy dalam Pemilu.

Husni juga meminta penjelasan soal data pemilih di Desa Kanekes, dimana nama warga yang satu dengan yang lain persis sama atau suku kata pertamanya sama seperti kata Ambo dan Aya. Begitujuga hal-hal yang menyebabkan partisipasi masyarakat Baduy dalam pemilu dan Pemilukada yang masih rendah.

Kepala Desa Kanekes Djaro Dainah mengatakan dalam penulisan nama warga Baduy tidak banyak yang memakai nama aslinya. Bagi laki-laki yang sudah berkeluarga dan punya anak namanya selalu diawali dengan kata Aya yang berarti ayah dan bagi perempuan diawali dengan kata Ambo yang berarti ibu. “Misalnya Aya Karmain berarti ayah dari Karmain. Di sini sulit mengetahui nama sebenarnya karena memanggil nama itu dianggap tidak sopan,” ujarnya.

Namun Djaro Dainah memastikan meski namanya sama bukan berarti datanya ganda karena orangnya berbeda. Sebab ada beberapa orang yang memakai namanya hanya Aya dan Ambo saja tanpa disertai nama anaknya di belakang. “Bukan hanya dalam panggilan sehari-hari, dalam kartu tanda penduduk (KTP) juga begitu,” ujarnya.

Husni menyarankan untuk memudahkan identifikasi warga meski tetap memakai nama Aya dan Ambo alangkah baiknya dilengkapi dengan nama anaknya di belakang. Seperti yang dicontohkan Djaro Dainah untuk menyebut nama bapak Karmain ditulis dengan lengkap Aya Karmain. Sehingga suku kata kedua dari setiap nama orang akan berbeda. 

Husni juga mendapati metode pengumuman daftar pemilih sementara (DPS) yang berbeda di banding daerah lain. Selain dilakukan dengan mengumumkan DPS di kantor desa, petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) juga mengumumkannya ke kampung-kampun dalam setiap pertemuan dengan warga. “Petugas keliling kampung dan mengabsen warga satu-satu. Kalau hanya pakai pengumuman tidak efektif karena warga masih banyak yang belum bisa baca terutama yang tinggal di dalam,” ujar Djaro Dainah.

Djaro Dainah mengatakan dalam Pemilukada warga Kanekes yang tercatat sebagai pemilih sebanyak 7.296 orang. Para tokoh adat, kata Djaro Dainah memberikan kebebasan kepada warganya untuk memilih baik dalam Pemilukada, Pemilu Anggota DPR dan DPRD maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. 

Soal partisipasi yang masih tergolong rendah, kata Djaro Dainah bukan berarti warga Baduy tidak peduli dengan kegiatan demokrasi. Hanya saja seringkali jadwal pesta demokrasi bersamaan dengan jadwal upacara adat warga Baduy. “Semua warga tahu kalau akan ada Pemilukada dan Pemilu Legislatif. Kami sudah jelaskan ke mereka. Tapi waktu pelaksanaan, mereka belum tentu datang ke TPS. Kalau pas hari itu ada upacara adat, mereka akan tetap prioritaskan adat,” ujarnya.

Diakhir perbincangan Djaro Dainah mendoakan Pemilukada Kabupaten Lebak dan Pemilu Anggota DPR dan DPRD yang akan digelar 9 April 2014 berjalan sukses dan tanpa masalah. Masyarakat Baduy kata Djaro Dainah akan mendukung siapapun yang akan terpilih dan duduk di pemerintahan. “Kalau kami siapa yang menang ikut aja. Yang penting segala sesuatunya aman dan tertib,” ujarnya. (*)

Infografis
Tautan
Terbaru dari Twitter
Hari ini : 141
Bulan ini : 4424
Tahun ini : 11694
Anda pengunjung ya ke - : 59811
Hubungi Kami Melalui Whatsapp
Hubungi Kami
Melaui Whatsapp