
Jakarta, kpu.go.id- Dibandingkan negara-negara lain di Asia, pemilu di Indonesia dapat disebut sangat membanggakan. Pernyataan itu diungkapkan Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla, saat memberi sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional KPU se-Indonesia, di Ecovention Park, Ancol, Rabu (17/12).
“Pemilu kali ini tidak mempunyai gejolak yang besar, tidak ada korban jiwa karena konflik Pemilu, yang ada hanya konflik bicara di media atau dimanapun, tapi tidak ada konflik fisik. Itu berbeda dengan banyak negara lain di Asia ini, yang selalu identik dengan pemilu dengan korban fisik yang banyak,” ungkapnya.
Meski demikian, ia mengatakan, pemilu di Indonesia adalah salah satu pemilu yang paling rumit di dunia. “Pemilihan langsung, saya kira kitalah (Indonesia) yang paling banyak dalam sehari. Di Cina sebagai negara dengan penduduk terbesar, pasti tidak ada pemilu seperti ini. Di India pemilunya 15 hari berlangsung. Tidak tiap hari, pakai ekeltronik, jadi lebih mudah menghitungnya. Di Amerika, walaupun penduduknya sedikit lebih banyak dari kita tapi peserta pemilunya di bawah 50 %,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, pemilu di Indonesia adalah pemilu paling complicated. “Ada 12 partai politik. Setiap partai setidak-tidaknya memunyai delapan atau sembilan calon legislatif. Dikali tiga untuk level DPR RI, DPRD I dan II, berarti sudah 300 faktor. Ditambah lagi DPD. Jadi sedikitnya ada hampir 400 faktor yang mesti dihitung dan disatukan. Suatu adminstrasi yang begitu rumit dan semua dilaksanakan secara manual di TPS dan seterusnya. I tu merupakan kerja yang luar biasa yang Anda tangani. Saya menghargai Anda semua dapat menghitung pemilu yang begitu rumit tersebut,” kata pria kelahiran Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942 tersebut.
Ia juga mengatakan, suksesnya penyelenggaraan Pemilu Legislatif serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 merupakan suatu kebanggaan. "tulah tentu yang memberi kita semua kebanggaan dan Anda boleh berdiri dengan membusungkan dada bahwa telah melaksanakan pemilu dengan baik,” ungkap Jusuf Kalla kepada 3200 peserta Rapat Koordinasi Nasional KPU se-Indonesia di Ancol, Jakarta.
“Ada kritikan, ada sanggahan, itu biasa dalam demokrasi seperti ini. Tapi secara umum, kalau tadi Ketua KPU memberi penghargaan kepada Bung Hatta, tentu saja di sini sekiranya ada Piala, saya mau memberikan kepada Ketua KPU yang telah menjalankan tugasnya sebaik-baiknya,” ujar Wakil Presiden RI diiringi gemuruh tepuk tangan hadirin. (bow/red.)