
Timor Tengah Utara, kpu.go.id- Hari pemungutan suara akan menjadi hari yang penting untuk masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Timor Tengah Utara (TTU). Pilkada khusus untuk TTU bersama Blitar dan Tasikmalaya ini adalah tiga daerah yang pertama kali di Indonesia, bahkan jarang terjadi di negara lain, karena akan melakukan pemilihan dengan satu pasangan calon. (7/11)
Hal ini menjadi keistimewaan dan kebanggaan bersama masyarakat TTU, pemilihan dengan model yang baru yang harus bisa dilaksanakan dengan baik untuk memilih calon pemimpin di TTU. Untuk itu, KPU RI bekerjasama dengan KPU Provinsi NTT dan KPU Kabupaten TTU menyelenggarakan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara dengan Satu Pasangan Calon, Sabtu (7/11) di TPS 01 Oetalus, Bikomi Selatan, TTU, NTT.
"Saya ingin memberikan penekanan bahwa model baru ini sama baiknya dengan pilkada yang calon kepala daerahnya lebih dari satu pasangan calon. Memilih SETUJU itu baik, dan memilih TIDAK SETUJU juga baik. Hal yang tidak baik itu apabila tidak datang ke TPS untuk menggunakan hak suaranya," ujar Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay saat membuka Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara dengan Satu Pasangan Calon yang berlokasi di halaman kantor Desa Oetalus.
Tujuan simulasi ini agar penyelenggara pilkada dapat memahami proses dan tata cara tahapan pemungutan suara di TPS, agar pada waktunya nanti pemungutan dan penghitungan suara bisa berjalan dengan lancar. Selain itu, masyarakat bisa melihat dan mengetahui secara langsung tata cara mencoblos yang benar. Semua informasi ini diharapkan bisa disebarluaskan agar semua masyarakat mengetahui proses pilkada dengan satu pasangan calon ini, tambah Hadar.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten TTU, Feliks Bere Nahak, mengungkapkan pihaknya telah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan semua elemen masyarakat. Hal ini untuk memastikan pilkada TTU 2015 dapat dilaksanakan dengan baik. KPU kabupaten TTU juga telah menyiapkan TPS, petugas KPPS, dan masyarakat pemilih di Desa Oetalus untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan satu pasangan calon ini.
"Terimakasih untuk masyarakat Desa Oetalus atas kehadiran dan partisipasinya. Bapa dan Mama sekalian diberi kesempatan untuk menentukan pilihan, setuju dan tidak setuju, dengan satu pasangan calon ini. Bapa dan Mama sekalian yang akan menentukan pemimpin di daerah ini, bukan KPU. Untuk itu, kami berharap simulasi ini bisa dilaksanakan sebaik-baiknya, dan percayalah kepada KPU, pilihan Bapa dan Mama tidak akan ternoda," tegas Feliks. (Arf/red.FOTO KPU/Arf/Hupmas)